Friday, January 18, 2013

Selalu sahaja

Picture from kisahteladan.info

Selalu sahaja
Kita merasa selesa dengan apa yang sedang kita nikmati sekarang
Hingga memilih untuk tidak mahu berganjak, atau berhijrah
Padahal yang selesa itu yang membantutkan, hanya saja kita tidak nampak

Selalu sahaja
Kita tidak mahu untuk cuba keluar dari kepompong comfort zone kita
Alasannya, 'maaf, ku tidak biasa'
Hingga dunia luar itu tidak pernah diteroka, cabaran yang ditempuhnya hanya biasa-biasa saja
Padahal Allah kata bertebaranlah, dan perhatikanlah dunia

Selalu sahaja
Kita merasa diri kita tidak berupaya
Maka segala peluang ditolak mentah, tidak dicuba
Padahal diri daie itu syaratnya harus bersedia
Cabaran datang tidak kenal masa

Dan selalu sahaja
Kita merasa masanya belum tiba
Maka persiapan tiada, pelannya juga belum mula
Padahal maut bakal menjemput, pada saat yang tidak disangka-sangka...

****************************************************************

Refleksi menjelang 24 tahun pada minggu hadapan mengikut kalendar Islam, 11 Rabiulawal.
Ramai orang pada usia ini sudah mampu buat banyak perkara, ramai juga pada usia ini masih duduk di kepompong yang sama.

Maka di manakah kita?

Mari, pecahkan ice yang membatu di hati kita. Allah SWT dan Rasulullah SAW sukakan pemuda/pemudi yang sentiasa berusaha untuk dirinya, agamanya, masyarakat dan negaranya.

O'Allah, i seek your Guidance to be among the winner(of being a good servant to You). I seek your Guidance to instill ikhlas in my heart, and do truly because of You.
O'Allah, only You...

Tuesday, January 8, 2013

Insignificant

Picture from somerandomcrap.com

Assalamualaikum wbt

Alhamdulillah, it's 2013 now, and let me start my first 2013 post with Bismillahirrahmanirrahim....In the name of Allah, The Most Gracious, Most Merciful.
Alhamdulillah 2012 has been an amazing year, witnessing our ups and downs while adapting with Malaysian style of learning after leaving Dublin for good. (psst, yesterday entah kenapa, suddenly i miss nak makan taco fries huhu)
So many things happened, and yet it made me to know my Lord and myself better. Indeed, we are weak and need Allah most of the time.

Ok back to work! Just now we had a talk organized by PMCISOC entitled 'The Signs of God' given by an astronomer I would say, who is doing master and PhD on astrology. He is a Professor from USM, and subhanallah I am telling you that this is my first time listening to a talk directly given by the person of the field.

Previously, I used to listen or attending lectures about the Creator and His Signs given by a person who is well experience in general Science, either a doctor or an ustaz. Well, this Prof didn't really gave us super facts that had never been mentioned by other scholars before, as he spoke on common things that we already knew and had read somewhere. But knowing that he is the man of astrology, surely he knows best on what he told us/showed us pictures. 

And only after his lecture, by Allah's will alhamdulillah, I finally understand this verse of Quran that made me wonder back in 2009 when I was in KMB. I still remember asking my roommate about this verse,
"The creation of the heavens and the earth are greater than the creation of mankind. But most of the people do not know"
[40:57]

The creation of human is extremely complex, and I thought we are the most complex of all creation. That is why human being is chosen to worship Him by prayers, compared to other creation which Allah doesn't ask to do so. As we know, our body works by system. This system is being explained under physiology, only after we know the anatomy of the human body. All of our systems work so harmony to maintain our survival. There's a lot to learn from these systems and I concluded that 'if the creation is already complex, the Creator must be more complex and perfect'.

And today, the Prof explained how complex it is our Milky Way galaxy starting from our very own solar system and there are 100 billion more galaxies in the universe, I was stunned and feels like-'Yes, this is it. This is exactly what Allah meant in His verse that I've been wondering for so long. Subhanallah, Rabbana maa khalaqta haaza bathila, Subhanaka faqina azaabannar'

These big big things are so little that we know about it. Compared to us, as human being, our size are too small to be significant before His eyes. Allahuakbar..

You see, no matter how small we are, Allah sheds us His Mercy everyday....
Allah gives us rezki to survive...
Allah grants us love to live our life better.

And what is our value in front of Allah?

It's purely from TAQWA.

O' Allah, allow us to be among the muttaqeen....


Friday, December 28, 2012

5 years and countinggg :D

Assalamualaikum wbt

Alhamdulillah, it has been five years now since i started blogging. Technically, 4 years and a month. 
Quite often i read again my old posts, and reflect upon how did i behave since the last 5 years and how did i change until who am i today.
Yang pasti, I love to write and most of the time I write as a reminder to myself. 
I will laugh, grin, or feel ashamed whenever I read on posts that reveal how immature my thoughts back then.

When I was in secondary school, I tried to keep a personal diary but it didn't lasts long. I was only able to keep it for two years, and khalas. That's it. I lost my interest on writing daily things. 
And when one day I found my form-3 diary, I felt like to throw it away as I hate to read most of the thing that I wrote inside it! Weird enough, I was actually felt uneasy to read 'the immature me' as I scanned through every page of the diary. 
Well, of course it contained lots of memories but to read how did I feel about certain things/person/topic, I became disappointed with my old-self. The moment I found the diary, I already know such thing is wrong, and such thing is right which I never knew when I was only 15. So, fair enough la Huda. No need to be emotional with your past~huhu.

Another thing is-you can never remember everything that happen in your life. So having a blog is the perfect way to kinda 'immortalize' the memory. Heh, nothing is immortal anyway but human memory needs repetition to remember better. The feelings-happy, sad, angry, heartbroken are all translated into words. The reflections, news, thoughts are also included here. 

Fikir-fikir, sebenarnya banyak juga post yang tergendala disebabkan masa. Sometimes I like to write current issue, so it need me to do some research before I write it down. Due to time constrain, sometimes I am unable to make a blog post about it. But I will try to at least post the link, news etc in my blog or even in facebook. 

Well, alhamdulillah writing is still my passion until now. Ada cuba-cuba menulis cerpen, tapi tak siap lagi hehe ^_^
Kagum dengan bloggers lain yang menulis dengan istiqamah, dan berjaya menyentuh hati orang-orang yang membacanya. Moga Allah terus-terusan beri mereka kekuatan untuk menulis keranaNya. Dan kekuatan untuk saya juga :) 

InsyaAllah


Tatkala hati merinduimu ya Rasulullah..



Bergenang lagi air mata petang itu.
Kadang kala kolamnya tumpah, kadang tersedu.
Setiap bait kata yang mengingatkan dia pada kekasih Allah itu, 
Meresap masuk ke dalam kalbu. Menyentuh jauh ke dalam lubuk hati.

Andai diberi peluang untuk bertemu dengan figur hebat sepanjang zaman itu,
Pasti, dirinya mahu menjadi orang pertama yang meluahkan rasa hati.
Perihal bagaimana dunia selepas baginda SAW pergi.

Tentang turun naik iman umatnya di sini
Tentang ramainya pencinta-pencinta baginda yang masih tsabat walau diri baginda tak pernah mereka lihat
Tentang kuatnya usaha musuh-musuh Islam menghapus identiti mukmin sejagat
Tentang rakusnya umat baginda pada dunia yang sementara, bahkan mereka semakin jauh daripada syurga
Tentang perbalahan dan pergaduhan sesama Muslim kerana kepentingan sendiri

Segalanya kerana hilang pegangan pada wasiat yang dilafaz baginda
"Dua perkara yang jika kamu berpegang dengannya, nescaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya..iaitu Al-Quran dan Sunnah"

Ya Rasulullah, 
Aku malu untuk berdepan denganmu
Aku malu jika engkau tahu bagaimana diriku melaksanakan ajaranmu
Aku malu melihat kelompokku sekadar mengenal namamu, tidak bersama sunnahmu

Ya Rasulullah, 
Kita terpisah seribu tahun jaraknya
Walau dirimu tak pernah kujumpa
Membaca kisahmu sudah cukup membuatkanku jatuh cinta
Dan kini..jiwaku merindu hikmah dari kekasihNya yang mulia

Ya Allah, sampaikan selawat dan salam dariku kepada baginda yang kucinta sepenuh jiwa.. 
T_T



Wednesday, December 12, 2012

He is what we think about Him


pic from here


Assalamualaikum wbt


Entah mengapa, exam kali ini terasa berlainan benar cabarannya. 
Saya sebolehnya tidak gemar menulis terkait peperiksaan yang sedang saya tempuhi, bimbang ia bagaikan keluhan yang ditaip tanpa sedar. 

Juga terasa berbeza kali ini, kerana tiap kegelisahan yang saya adukan padaNya, Dia membalas segera pada kalamNya yang saya baca..
Subhanallah, perasaan ini yang membezakannya :')


"Dan tidaklah engkau (wahai Muhammad) dalam menjalankan sesuatu urusan dan tidaklah engkau membaca dalam sesuatu surah atau sesuatu ayat dari Al-Quran dan tidaklah kamu (wahai umat manusia) dalam mengerjakan sesuatu amal usaha, melainkan adalah Kami menjadi saksi terhadap kamu, ketika kamu mengerjakannya dan tidak akan hilang lenyap dari pengetahuan Tuhanmu sesuatu dari sehalus-halus atau seringan-ringan yang ada di bumi atau di langit dan tidak ada yang lebih kecil dari itu dan tidak ada yang lebih besar, melainkan semuanya tertulis di dalam Kitab yang terang nyata.  Ketahuilah! Sesungguhnya wali-wali Allah, tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik) terhadap mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita.  
(Wali-wali Allah itu ialah) orang-orang yang beriman serta mereka pula sentiasa bertakwa."
(Surah Yunus, 60-62) 


Allahu Allah. 

Perasaan di comfort kan oleh Yang Tercinta, rasanya terlalu bahagia. He listens, He knows.

Suka untuk saya kongsi sebuah cerita yang saya dapati daripada cerita-cerita pendek yang dikongsi di facebook, moga Allah merahmati individu yang berkongsi kisah ini.

**************************

Di Mesir ada seorang pemuda bernama Abbas Assisi. Suatu hari ia bersilaturahim dengan Syeikh Hasan Al Banna iaitu Ketua organisasi Ikhwanul Muslimin, mereka kemudian bercakap-cakap dan Syeikh Al Banna bertanya tujuan Abbas Assisi selanjutnya. Asisi yang baru menyelesaikan pendidikan menengahnya menjelaskan tujuannya berjumpa dengan Sheikh Al-Banna. Lalu Al Banna berkata:
”Mengapa kamu tidak mencuba untuk masuk bidang ketenteraan?

“Saya punya masalah dengan mata saya,” jawab Asisi, ”Saya takut tak boleh lulus dalam ujian menembak”

“Tak apa,bertawakallah pada Allah,” kata Syeikh Al Banna.


“Bagaimana saya akan bertawakal kepada Allah, sementara saya mengetahui ada masalah dengan mata saya?

“Justeru itu,”jawab Al Banna Bertawakkalah kepada Allah, kalau matamu sihat, boleh jadi kamu akan bertawakal kepada matamu”.

Abbas Asisi mengikuti saran Al Banna, ia masuk ketenteraan, ketika mengikuti ujian menembak, hatinya kembali diliputi keraguan,tapi ia ingat pesan gurunya itu, maka ia berusaha secara maksimum dan menyerahkan kepada Allah saja, ternyata ia lulus sebagai peserta terbaik dalam ujian menembak itu.


***********************************
Nasihat Syeikh Al-Banna cukup ringkas- bertawakallah pada Allah.

Hakikatnya tawakal merupakan sesuatu yang sulit untuk dirasai oleh manusia, kerana ianya boleh saya analogikan seperti memasuki sebuah gua. Anda bukan masuk ke dalam gua yang gelap itu secara bersahaja, tetapi tawakal itu ibarat memasuki gua dengan penuh rasa percaya.

Langkah perlu diteruskan, tetapi ada dua kemungkinan yang boleh berlaku yakni anda akan terjatuh atau terselamat daripada lubang atau batu yang tidak kelihatan.

Jika kurang rasa percaya, pasti, anda akan menoleh semula ke pintu masuk dan berkira-kira  untuk berpatah balik atau hanya berada berhampiran di pintu gua.

Jika penuh rasa percaya, insyaAllah dengan janjiNya anda akan menemui sinar cahaya yang terang di bahagian penghujung gua. Saat ini berbahagialah mereka yang punya rasa percaya.

Allah pernah berfirman, 'Aku adalah pada sangkaan hambaKu'.

He is what we think about Him.

Lepaskan rasa gelisah dan kecewa, dan pilihlah untuk mempercayai Dia.

Pasti, Dia akan menunaikan janjiNya.





Yang mengharap cintaNya,
alhuda.